KESEIMBANGAN TEHNIK RUMUS GAYA DAN MOMEN

Keseimbangan gaya

  • Konsep dari gaya adalah suatu aksi yang cenderung mengubah keadaan diam pada sebuah bodi ke keadaan dimana gaya bekerja.
  • Pada gaya kolinier, gaya akan seimbang bila jumlah aljabar gaya-gaya itu sama dengan nol. Misal P>G maka benda akan ke atas, P<G benda akan kebawah, P=G benda seimbang
  • Pada gaya konkuren-koplanar, gaya akan seimbang bila jumlah aljabar dari komponen-komponen pada sumbu X dan Y yang sama dengan nol

    P dapat diganti oleh m dan n bila:

  • Momen: besaran yang mengindikasikan kemampuan, dari sebuah gaya yang menyebabkan rotasi (perputaran). M=F.t, dimana r adalah jarak gaya terhadap titik pusat tumpuan (A).
  • Momen bernilai positif apabila mengakibatkan putaran searah jarum jam, dan sebaliknya bernilai negatif apabila mengakibatkan putaran berlawanan arah jarum jam
  • Resultan momen dari beberapa gaya terhadap suatu titik sama dengan jumlah aljabar dari momen setiap gaya terhadap titik tersebut

    M1 = F1 x r1
    M2= F2 x r2
    Resultan:
    M = M1 + M2





  • Teori Varignon: Momen sebuah gaya terhadap sebuah titik sama dengan jumlah momen dari komponen-komponen gaya tersebut terhadap titik itu.
  • Gaya-gaya pada tongkat umpil akan menimbulkan momen positif dan negatif terhadap titik A. Apabila momen positif lebih besar atau sebaliknya, maka papan akan tidak seimbang.

    Momen A = (-F1 x 2,5)+(F2 x 2) = 45 kgm (Positif)
    Jika F2 digeser kekiri sehingga berjarak 1,25 m dari A maka MA = (-30 kg x 2,5 m)+(60 kg x 1,25 m) = 0.Hal ini berarti momen negatif, tongkat umpil dinyatakan seimbang.




  • Dua gaya sejajar, sama besar, berlawanan arah dengan jarak tertentu (kopel gaya). Momen terhadap titik O (Mo) dapat dihitung: Mo = P.a + P.b = P.(a+b) = P.L. Jadi resultan dari pasangan gaya ini adalah momen, dan tidak mungkin berupa suatu resultan gaya ataupun gaya-gaya seimbang, sekalipun jumlah aljabarnya sama dengan nol. Pasangan gaya ini disebut gaya kopel, yang menghasilkan momen kopel
  • Torsi: suatu gaya yang menimbulkan puntiran. Gaya bekerja menyilang terhadap suatu sumbu. Garis kerja gaya tegak lurus sumbu dengan jarak d. Besar puntiran pada sumbu akibat gaya ini dihitung sebagai: T = F.d.
  • Torsi menganut hukum tangan kanan, yaitu bila ibu jari menunjuk ke arah sumbu maka jari-jari yang lain merupakan gaya yang menimbulkan torsi negatif.

Hukum gaya dan arah gaya >>

0 comments:

Post a Comment