- a, b, c dan d adalah koefisien reaksi atau perbandingan bilangan zat dalam reaksi. Bilangan-bilangan biasanya dinyatakan dalam mol.
- Perbandingan mol-mol zat dalam persamaan reaksi berbanding lurus dengan koefisiennya.
- Jika bilangan salah satu zat diketahui, maka bilangan zat-zat lainnya dalam persamaan reaksi dapat ditentukan.
- Untuk reaksi stokhiometris, jumlah dan jenis atom dalam persamaan reaksi selalu sama (sebelum reaksi= sesudah reaksi)
Reaksi dikatakan stokhiometris bila: jumlah zat sebelum reaksi = hasil reaksi.
Reaksi dikatakan non stokhiometris bila: jumlah zat sebelum reaksi = hasil reaksi + sisa.
Cara menentukan Reaksi stokhiometris atau non stokhiometris.
Untuk reaksi :
- Jika mol A = mol B dan a=b=stokhiometris.
- Jika perbandingan mol A : mol B sama dengan perbandingan koefisiennya (a:b) &rarr stokhiometris.
- Jika mol A =mol B dan a ≠ b → non stokhiometris, zat yang habis bereaksi adalah zat dengan koefisien yang terbesar.
Contoh:
2 mol 2 mol
2 mol H2SO4 habis bereaksi :
Al dibutuhkan.
Sisa Al = 2/3
Al2(SO4)3 yang dihasilkan = 1/3 x 2 mol=2/3 mol.
3H2 yang dihasilkan = 3/3 x 2 mol = 2 mol. - Jika mol A ≠ mol B.
Dan a = b → non stokhiometris, zat yang habis bereaksi adalah zat dengan mol terkecil.
Contoh:
2 mol 3 mol
2 mol H3PO4 habis bereaksi
Al(OH)3=1 mol
AlPO4 yang dihasilkan=1/1 x 2 mol=2 mol
H2O yang dihasilkan = 3/1 x 2 mol = 6 mol - Jika mol A ≠ mol B. dan a ≠ b → non stokhiometris, zat yang habis bereaksi ditentukan dengan coba-coba.
Contoh:3 mol 4 mol
Misal: KMnO4 habis bereaksi (3 mol).
HCl yang dibutuhkan = (16/2)x 3 mol=24 mol, yang ada = 4 mol (tidak mungkin)
4 mol HCl habis bereaksi.
KMnO4 yang dibutuhkan = (2/16)x 4 = 1/2 mol.
Yang ada 3 mol. dan sisa = 2 1/2 mol.
KCl yang dihasilkan = (2/16)x4=1/2 mol.
MnCl2 yang dihasilkan = (2/16)x4 = 1/2 mol.
H2O yang dihasilkan = (8/16)x4=2 mol.
Cl2 yang dihasilkan = (5/16)x4 = 1,25 mol.
Hukum dasar kimia massa susunan jumlah >>
Kecepatan reaksi >>
0 comments:
Post a Comment